Jumat

~ Paragraf Berdarah ~

Selamat tinggal untukmu kidung MIMPI , malam telah memanggilku ,.....
Kelak namaku kan bersanding di sisimu, menatap DUNIA dari tepian yang tak terlihat,...
Bersama walaupun SEMU, namamu akan terus HIDUP, di atas selembar hidup kugoreskan
Legam nafasku, Meraut suaramu sepanjang malam hingga pagi bersemu ,... ..
Mengguratkan indahnya pada rinai HUJAN, menggerimis bersama KENANGAN,.....

Petiklah setangkai BUNGA untukku, sebagai perpisahan panjang, atau bahkan ABADI,....

Aku ingin engkau menyimpannya, secarik kertas bertuliskan PENDERITAAN,..
Bertahun ku pendam tanpa membiarkanmu membaca , sebab hidupku bernoda
Dan akan menyakitimu , jiwaku BERDARAH dan pasti melukaimu .....

Tak ada tempat Bagiku di syurga hatimu , ku ikhlaskan singgasana itu , kelak berisi
Engkau dan takdirmu, sementara jiwaku menghilang ,  terbang ke angkasa ,.....
Menyapa TUHAN dan malaikat yang telah mengerti , .....

AKU akan KEMBALI ,......

~ LARA ku ~

KU pancarkan lagi SENJA senja ini,....Hari mulai GELAP . mendesirkan jantungku sendirian
Dari balik tiang tiang tak bertuan, KELABU, HITAM, nafasku terbenam,....
Sejenak ku pasrahkan hari esok , ENTAH kan tiba atau tidak, Segala yang ingin ku gapai,
Takkan seindah KENANGAN, maka di sini aku terdiam sejenak, melupakan Diri dan
Sengat KEHIDUPAN, sambil diam-diam MENANGIS dalam senyuman,......

SEPEKAT inikah Kenyataan sesungguhnya , yang selalu ku rindukan dengan hati berbunga ?
AKU menyesal telah memilih diriku , untuk menjadi aku seutuhnya,...namun bisikanmu
Membukakkan telinga,..Bahwa ada yang berbisik dengan resahnya, saat itu juga aku menunduk
Terdiam memandangi JEJAK,.....

Suatu saat tempat ini tak lagi ku diami, Akankah nanti semua kegelisahan ini , tetap seperti hari ini ?
Tempatku menganyutkan PERAHU Padatangan-tangan lusuh, tempatku berpuisi untuk ,..
Memuja anugerahnya ,tempat ku temukan kepingan jiwa yang terhimpit, diantara hidup dan matiku
AKU letih sungguh ,....

Dari balik jendela aku pandangi kunang -kunang , mengetuk kalbuku diam-diam , sayang ,tiada
Seorangpun di dalam ,...AKU telah TENGGELAM ,... dunia terlalu KELAM ,.....

Kamis

~ DIARY Depresiku ~ Last Child

DIARY Depresiku

" INI bukan Tentang teriakan PUTUS asa.....
 INI adalah Tentang SEMANGAT,.... untuk menantang KERASNYA HIDUP.....
 INI adalah Tentang PEMBUKTIAN, Bahwa nyala ASA,....Sanggup menembus MALAM
 Paling PEKAT sekalipun,..... >,<  "


Malam ini hujan turun lagi
Bersama kenangan yang ungkit luka di hati
Luka yang harusnya dapat terobati
Yng ku harap tiada pernah terjadi

Ku ingat saat Ayah pergi, dan kami mulai kelaparan
Hal yang biasa buat aku, hidup di jalanan
Disaat ku belum mengerti, arti sebuah perceraian
Yang hancurkan semua hal indah, yang dulu pernah aku miliki

Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian
Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan

Mungkin sejenak dapat aku lupakan
Dengan minuman keras yang saat ini ku genggam
Atau menggoreskan kaca di lenganku
Apapun kan ku lakukan, ku ingin lupakan

Namun bila ku mulai sadar, dari sisa mabuk semalam
Perihnya luka ini semakin dalam ku rasakan
Disaat ku telah mengerti, betapa indah dicintai
Hal yang tak pernah ku dapatkan, sejak aku hidup di jalanan

Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian
Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan...

malam ini hujan turun lagi,
bersama kenangan yang mungkin luka di hati,
luka yang harusnya dapat terobati,
yang ku harap tiada pernah terjadi,

ku ingat saat ayah pergi dan kami mulai kelapran,
hal yang biasa buat aku hidup di jalanan,
di saat ku belum mengerti arti sebuah perceraian,
yang hancurkan semua hal indah yang dulu pernah aku miliki,

wajar bila saat ini ku iri pada kalian yang hidup bahagia berkat susana indah dalam rumah,
hal yang selalu aku berikan dengan hidup ku yang kelam,
tiada harga diri agar hidup ku terus bertahan,

mungkin sejenak dapat aku lupakan,
dengan minuman keras yang saat ini ku genggam,
atau menggoreskan kaca di lengan ku,
apapun kan ku lakukan ku ingin lupakan,

namun bila ku muliai sadar dari sisa mabuk semalam,
perihnya luka ini semakin dalam ku rasakan,
di saat ku telah mengerti betapa indah di cintai,
hal yang tak perah ku dapatkan sejak aku hidup di jalanan,malam ini hujan turun lagi,
bersama kenangan yang mungkin luka di hati,
luka yang harusnya dapat terobati,
yang ku harap tiada pernah terjadi,

ku ingat saat ayah pergi dan kami mulai kelapran,
hal yang biasa buat aku hidup di jalanan,
di saat ku belum mengerti arti sebuah perceraian,
yang hancurkan semua hal indah yang dulu pernah aku miliki,

wajar bila saat ini ku iri pada kalian yang hidup bahagia berkat susana indah dalam rumah,
hal yang selalu aku berikan dengan hidup ku yang kelam,
tiada harga diri agar hidup ku terus bertahan,

mungkin sejenak dapat aku lupakan,
dengan minuman keras yang saat ini ku genggam,
atau menggoreskan kaca di lengan ku,
apapun kan ku lakukan ku ingin lupakan,

namun bila ku muliai sadar dari sisa mabuk semalam,
perihnya luka ini semakin dalam ku rasakan,
di saat ku telah mengerti betapa indah di cintai,
hal yang tak perah ku dapatkan sejak aku hidup di jalanan,malam ini hujan turun lagi,
bersama kenangan yang mungkin luka di hati,
luka yang harusnya dapat terobati,
yang ku harap tiada pernah terjadi,

ku ingat saat ayah pergi dan kami mulai kelapran,
hal yang biasa buat aku hidup di jalanan,
di saat ku belum mengerti arti sebuah perceraian,
yang hancurkan semua hal indah yang dulu pernah aku miliki,

wajar bila saat ini ku iri pada kalian yang hidup bahagia berkat susana indah dalam rumah,
hal yang selalu aku berikan dengan hidup ku yang kelam,
tiada harga diri agar hidup ku terus bertahan,

mungkin sejenak dapat aku lupakan,
dengan minuman keras yang saat ini ku genggam,
atau menggoreskan kaca di lengan ku,
apapun kan ku lakukan ku ingin lupakan,

namun bila ku muliai sadar dari sisa mabuk semalam,
perihnya luka ini semakin dalam ku rasakan,
di saat ku telah mengerti betapa indah di cintai,
hal yang tak perah ku dapatkan sejak aku hidup di jalanan,

Senin

~ BISIKAN Dalam diri ~

ADA Sebuah percakapan kecil dalam DIRI, yang MENANTIKU hingga terpejam...
Sebelum MALAM memayungi segala LUKA .....gerimis menurunkan Bisikkanya Bahwa aku akan KEHILANGAN, bahwasanya aku akan benar benar kehilangan ...>,<

Sebentuk MIMPI yang kau hadiahkan ....menyembuhkan PERIHKU, menguapkan
Segala BIMBANG yang menceracau,....menyelinap dalam dada..kemudian aku tahu , AKU
Telah kehilanganmu selamanya.....

Takkan ku cari engkau , SEBAB aku mencintaimu, Ternyata...

Bila memang engkau bersembunyi , pada karang - karang TERJAL tanpa jembatan ,
IZINKAN kuhangatkan lagi tubuhku dengan kasihmu yang tersisa ,... SEBAB bagiku engkau
Tak pernah benar-benar  PERGI, engaku akan tetap tinggal , meski hanya SERPIHAN....

Serpihan KISAH yang memapah air mataku , meneguhkan tangisku....
Ah...andai Aku bisa seNAIF engkau ,...atau ANDAI aku menjadi engkau,  yang tetap berdiri...
Ketika TANGKAImu merapuh,...Ketika harumu tak lagi semerbak,..BAHKAN ketika CINTA Mematahkan JALAN...>,< 

MUNGKIN aku tak di sini .....

MENARI dalam gelapnya HARAPAN ,sementara hatiku jatuh berceceran....>,<

Rabu

Lirik Lagu Baim Ratapanku (OST Bintang Untuk Baim)











Apa karna aku semuanya begini
bisakah aku menebus salahku
malaikat malam coba dengar aku
dengar ratapan hatiku
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
* dimana rumahMu Tuhan Maha Esa
tempat papa tidur di sampingMu Tuhan
kata bunda aku bisa jumpa dia
papa di rumah Tuhan

reff:
kini tinggal kita yang masih terbangun
baik buruk hidup masih terlewati
hujanku berhenti sebentar saja
ku mau bicara

biar Tuhan dengar ratapan hatiku
aku berjanji menjaga bunda
dari keras hidup
dengarkanlah ratapanku

repeat *
repeat reff

biar Tuhan dengar ratapan hatiku
aku berjanji menjaga bunda
dari keras hidup
dengarkanlah ratapanku

Selasa

LIRICK EVIE TAMALA ~ AKHIR SEBUAH CERITA

Tak mampu lagi diri kupaksakan untuk tak pergi darimu
tak sanggup lagi diriku bertahan untuk hidup bersamamu
walau sesungguhnya diriku ini teramat sayang padamu
dan sejujurnya aku menyadari tiada mudah
bagi diriku melupakanmu menghapuskan bayangmu
tak mudah pula bagi diriku untuk tak membencimu

lelah diriku mencoba mempertahankan semua demi cinta
walau terkadang diri rendah terhina
namun diriku tak kuasa menerima pengkhianatan cinta
langkah terbaik hanyalah berpisah
biarlah cinta dan kenangan terkubur bersama luka
namun tak akan ku biarkan diriku berputus asa

tak mampu lagi diri kupaksakan untuk tak pergi darimu
tak sanggup lagi diriku bertahan untuk hidup bersamamu
walau sesungguhnya diriku ini teramat sayang padamu
dan sejujurnya aku menyadari tiada mudah
bagi diriku melupakanmu menghapuskan bayangmu
tak mudah pula bagi diriku untuk tak membencimu

tak mampu lagi diri kupaksakan untuk tak pergi darimu
tak sanggup lagi diriku bertahan untuk hidup bersamamu