SENJA masih mengukir indah malam kemarin , segalanya masih tergambar di kedua tanganku,...
Dan kusempatkan untuk menangis , sedetik saja sebelum hari bermula, untuk mengingatmu, Mengenangmu, merasakan hadirmu , kesekian kalinya,....
Ku sapa ANGIN yang mendekap, entah sampai kapan JIWA ini kau hinggapi dengan gelombang,
Kegamangan , sekian sudah kepak yang tercatat , tanpa lekat menyapa dalam buaian damba,...
Dan kini aku pergi , tanpamu lagi dan aku harusnya sudah mengerti , bahwasanya tak butuh setitik,
Tangisan , bila hanya membuatku bersedih,.....
Kemudian aku akan kehilangan sebentuk kehangatan yang tiada sesiapa pernah menjanjikan,...
Desau UDARA di pinggir malam mengusikku lagi, jangan kau bangunkan , biar kutatap lekat Pundakmu ,sebelum detak jantungku ku hentikan , selamat tinggal " DUKA " yang terkasih
Selamat jalan,.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar