Senin

~ MENUNGGU PELANGI ~

Setelah HUJAN lebat menjelang fajar tadi.... Kusangka LANGIT akan berhias megah, setelah matahari tak lagi malu tersipu....
Tapi tidak, kau tak muncul juga. Jangan TUTUP jendelanya.... Biarkan saja begitu, aku masih akan terduduk di kursi yang sama.....

MERAH, jingga, kuning, hijau, biru, nila,…ehmmm  apa 1 lagi, susah sekali mengingat 1 warna lagi. Aaah, aku tidak boleh begini...>,<  Bagaimana dia akan muncul, jika aku melupakannya.... Mau, kau mengampuniku...? Aku masih berpikir, berusaha mengucap 1 warna lagi,.. Tak akan lama, sebentar lagi selesai. Eh tunggu,...berapa kali kubilang, jangan tutup jendelanya... Biar saja begitu....

ANGIN berbisik, mengalunkan jawaban tentang warna UNGU... Melengkapimu. Lalu aku berhasil mengingatmu dengan sempurna.... Gerakmu, tenangmu, indahmu. Masih... Walaupun hadirmu sebatas pemuas MATA,...  tak pernah mampu kusentuh.... Tetap saja aku menunggu.... Menghabiskan WAKTU.
Lalu angin semakin hebat bertiup, bersahabat dengan kilat yang menakutiku... Tidak, biar saja begitu. Jangan sentuh jendelaku....Biar saja BASAH.... Tak ingin kuterlambat meski sedetik...>,<
Kusangka sore ini akan berbeda, setelah kesempurnaan mimpi ditawarkan hujan siang hari...
Tapi ternyata tidak.....

KUPU KUPU menerobos dari jendela, menghampiriku malu2.... Berputar cantik sambil tersenyum di depan mataku..... Lalu bergerak naik mendekati telingaku..... Menyampaikan pesan lewat kepakan SAYAP merah jambu.... Katanya, jangan pernah MENUNGGU... Tak juga dia mengampuniku. Meski begitu, ada salam terahir dari pelangi......

Kupu2 tak pula beranjak.... SETIA menemani sore yang kuhabiskan dalam dekapan rindu... Aku mengingat semua warnanya dengan sempurna, namun terlambat, salam terahir terlanjur terucap.
Aku tersenyum....
Tak ada AIRMATA, meski tak juga bahagia.....
Kututup jendela rapat2, tak lagi menunggu PELANGI......

Disandingku, kupu-kupu mati.... Tanpa pelangi.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar